Tren Yogyakarta at 2 a.m: Tiduran di Malioboro Jam 2 Pagi, Tapi Apa Kabar Kesehatanmu?
HAIJOGJA.COM — Yogyakarta at 2 a.m kini lagi nge-tren di kalangan anak muda Kota Pendidikan.
Tren ini berupa tiduran di tengah jalan, terutama kawasan Malioboro, pada pukul 2 pagi.
Aksi ini memang unik dan ‘Instagramable bagi para anak muda untuk menghabiskan malam bersama teman terdekat.
Banyak anak muda yang terinspirasi dari konten viral mulai mencoba ikut-ikutan tidur atau rebahan di tengah jalan Malioboro saat dini hari.
Tujuannya? Demi konten yang terlihat keren, demi eksistensi, atau bahkan sekadar tidak mau ketinggalan tren alias FOMO (Fear of Missing Out).
Namun di balik tren tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika DIY mengingatkan adanya risiko serius yang perlu diwaspadai.
“Sedulur, kita tetap bijak ikut tren digital. Terlihat keren untuk viral boleh, tapi kesehatan fisik dan mental harus tetap nomor satu, ya, lur!” kata Diskominfo DIY pada unggahan Instagram resminya, @kominfodiy, 11 September 2025.
Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan hal yang sama, yuk kita bahas lebih dalam dampak dan bahayanya.
Bahaya di Balik Tren Yogyakarta at 2 a.m
1. Gangguan Kesehatan Fisik akibat Kurang Tidur
Tidur larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali demi membuat konten bisa berdampak serius pada kesehatan.
Kurang tidur berisiko menyebabkan penurunan konsentrasi, gangguan sistem imun, kualitas hidup menurun, risiko penyakit kronis, bahkan kematian dini.
Ingat, tubuhmu bukan mesin. Butuh istirahat yang cukup setiap malam.
2. Tekanan Mental karena FOMO & Validasi Sosial
Keinginan untuk selalu update dan tidak ketinggalan tren bisa mendorong seseorang untuk terus-terusan online.
Sayangnya, hal ini bisa memicu stres berkepanjangan, kecemasan sosial, rasa tidak puas terhadap diri sendiri.
Validasi dari media sosial tidak sebanding dengan kesehatan mental yang stabil.
3. Risiko Keselamatan: Ancaman Nyawa di Tengah Jalan
Tiduran di jalan umum, bahkan saat dini hari, tetap berisiko tinggi.
Bahaya kecelakaan lalu lintas tetap mengintai, baik dari kendaraan umum maupun kejadian tak terduga lainnya.
Selain membahayakan diri sendiri, juga bisa membahayakan pengguna jalan lain.
Diskominfo DIY imbau Utamakan Keselamatan dalam Bermedsos
Kalau kamu ingin tetap eksis di media sosial tanpa mengorbankan diri sendiri, berikut beberapa tips aman yang bisa kamu terapkan:
1. Jadikan Media Sosial Sebagai Ruang Positif
Pilih dan buat konten yang positif, bermanfaat, dan tidak membahayakan.
Ingat, apa yang kamu konsumsi di media sosial bisa memengaruhi mood dan kesehatan mentalmu.
2. Ambil Waktu Istirahat dari Layar
Luangkan waktu untuk “detoks” dari media sosial.
Jalan-jalan, membaca buku, atau sekadar tidur yang cukup bisa bantu menyegarkan pikiran dan menjaga keseimbangan mental.
3. Kurangi Ketergantungan pada Likes dan Komentar
Kebahagiaan bukan diukur dari jumlah likes atau views.
Fokus pada self-worth dan hubungan di dunia nyata yang lebih bermakna.
Tren digital memang terus berubah dan berkembang.
Namun, bukan berarti kita harus mengorbankan kesehatan fisik, mental, dan keselamatan hanya demi konten viral. Bijaklah dalam memilih tren mana yang patut diikuti.