SLEMAN, HAIJOGJA.COM Selain destinasi alamanya yang indah, yogyakarta juga dikenal dengan beragam wisata candi, salah satu candi yang terkenal di yogyakarta adalah candi ratu boko.

Candi Ratu Boko merupakan kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan ini merupakan salah satu kompleks istana termegah di zamannya dan didirikan oleh salah satu kerabat pendiri Candi Borobudur.

Sejarah Candi Ratu Boko

Penemuan sejarah Candi Ratu Boko bermula dari penelitian seorang warga Belanda bernama H.J. De Graff pada sekitar abad ke-17. De Graff mendapatkan informasi dari para pelancong Eropa yang berkunjung ke Jawa.

Yang mengatakan bahwa terdapat peninggalan sejarah menarik di daerah Bokoharjo, Mereka menyebutkan bahwa ada reruntuhan keraton atau istana yang terletak di Bokoharjo tersebut.

Nama “Candi Ratu Boko” diambil dari nama seorang raja Mataram bernama Ratu Boko. Tempat ini diyakini sebagai reruntuhan istana atau keraton Ratu Boko.

Raja Ratu Boko juga dipercaya sebagai ayah dari Roro Jonggrang yang dikenal dalam legenda populer. Sejarah Mataram Kuno pada abad ke-8 mencatat bahwa Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra sebelum Raja Samaratungga (pendiri Borobudur) dan Rakai Pikatan (yang membangun Prambanan).

Sumber lain yang menceritakan sejarah Candi Ratu Boko adalah Prasasti Abhayagiri Wihara tahun 792, yang ditemukan di lokasi Candi Ratu Boko.

Dalam prasasti ini disebutkan tentang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana, yang juga dikenal sebagai Rajai Panangkaran, dan bangunan wihara di atas bukit yang bernama Abhyagiri Wihara. Arti dari Abhyagiri Wihara adalah biara di atas bukit yang bebas dari bahaya.

Keunikan Candi Ratu Boko

Istana Candi Ratu Boko ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Dengan istana candi seluas 250.000 m2 tempat ini mempunyai beragam keunikan, Berikut diantaranya:

1. Gerbang Utama Candi Ratu Boko

<yoastmark class=

Gerbang utama Candi Ratu Boko terletak di bagian barat kompleks candi ini. Terdiri dari dua jenis gerbang, yaito gerbang luar dan gerbang dalam. Gerbang luar memiliki ukuran yang lebih kecil, sementara gerbang dalam menjadi gerbang utama dengan ukuran yang lebih besar.

Terdapat tiga buah gapura paduraksa yang disusun berjajar pada gerbang luar. Sedangkan di bagian dalam candi, terdapat lima buah gapura paduraksa yang menjadi bagian dari gerbang utama.

Pada gapura dalam ini, terdapat tulisan Panabwara yang merujuk pada Rakai Panabwara, keturunan dari Raja Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran sendiri merupakan salah satu penguasa Keraton Ratu Boko yang kini menjadi situs Candi Ratu Boko.

2. Keagungan Candi Batu Kapur, Candi Pembakaran, dan Sumur Suci

Sumur Suci Candi Ratu Boko
Sumur Suci Candi Ratu Boko/Foto:Google Map

Di kompleks Istana Ratu Boko, terdapat beberapa candi yang menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Candi Batu Kapur atau Candi Batu Putih yang terletak di bagian timur laut situs.

Nama Candi Batu Kapur diberikan karena fondasinya terbuat dari batu kapur. Sayangnya, bagian atas candi ini sudah tidak tersisa lagi.

Sejarawan berpendapat bahwa bagian atas candi ini dahulu terbuat dari material kayu yang mudah hancur sehingga tidak dapat bertahan hingga saat ini.

Selain Candi Batu Kapur, di kompleks Istana Ratu Boko juga terdapat Candi Pembakaran dan Sumur Suci. Candi Pembakaran merupakan bangunan yang terletak di bagian depan situs, sehingga Kamu dapat melihatnya saat pertama kali memasuki gerbang Candi Ratu Boko.

Bangunan Candi Pembakaran dibangun dengan menggunakan batu andesit dan memiliki luas 22,6 x 22,33 x 3,82 meter. Nama Candi Pembakaran diambil dari fakta bahwa di dalam candi ini ditemukan abu bekas pembakaran.

Fasilitas dan Spot Foto di Candi Ratu Boko

Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko/Foto:Google Map

Obyek Wisata Candi Ratu Boko menyediakan berbagai macam fasilitas pendukung wisata, antara lain:

  • Area parkir yang luas
  • Akses wisata yang baik
  • Warung makan
  • Cafetaria
  • Toilet
  • Mushola
  • Pusat oleh-oleh
  • Gazebo
  • Pusat Souvenir
  • Spot wisata dan masih banyak lagi.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, para pengunjung dapat lebih nyaman dan menikmati pengalaman wisata yang menyenangkan di Candi Ratu Boko. Selain itu Banyak aktivitas seru dan meyenangkan ketika kalian berwisata di tempat satu ini seperti:

  • Belajar sejarah Candi Ratu Boko
  • Foto-foto di Gerbang utama Candi
  • berkeliling obyek wisata ini
  • Mengunjungi Candi Batukapur
  • Melihat Candi Pembokoran
  • Paseban
  • Pendapa
  • Gua
  • Kaputren
  • Melihat pemandangan Jogja dari atas ketinggian

Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Kamu dapat memperoleh tiket wisata Candi Ratu Boko melalui dua cara. Pertama, dengan datang langsung ke lokasi Candi Ratu Boko. Tiket langsung ini memiliki tarif sebesar Rp.40.000,- untuk dewasa dan Rp.20.000,- untuk anak-anak berusia 3-10 tahun.

Alternatif kedua adalah dengan membeli tiket terusan dari Candi Prambanan. Tiket ini ditawarkan dengan harga Rp.85.000,- per orang, termasuk fasilitas shuttle dari Prambanan-Ratu Boko PP (pulang pergi). Jika Kamu membawa anak-anak, terdapat juga paket terusan khusus untuk mereka dengan harga Rp.40.000,-.

Rute Lokasi dan Alamat Candi Ratu Boko

Peta Taman Wisata Krato Ratu Boko
Peta Taman Wisata Krato Ratu Boko/Foto:Google Map

Candi Ratu Boko beralamat di Jalan Piyungan – Prambanan Km.2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dari pusat kota Jogja, jaraknya sekitar 18 Km, dan dapat ditempuh dalam 30 menit perjalanan dengan kendaraan.

 

Lokasi candi berjarak hanya sekitar 3 km di arah selatan dari Candi Prambanan. Jika Kamu datang dari arah Prambanan, Kamu bisa mencapai lokasi ini dengan berjalan kaki.

Jam Buka Candi Ratu Boko

Candi Boko buka mulai pukul 07.00 hingga 17.00 setiap harinya. Kamu dapat datang kapan saja, terutama saat cuaca sedang cerah, karena ada spot foto sunset yang menakjubkan.

Nah, Itulah sejarah Candi Ratu Boko dan Informasi terbaru mengenai harga tiket masuk dan lakasinya, Jika kamu berlibur kejogja jangan lupa untuk mampir di tempat wisata ini.