9 Gudeg di Jogja Terfavorit dan Legendaris, Bikin Nafsu Makan Meningkat!

HAIJOGJA.COM – Gudeg merupakan salah satu ikon kuliner khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dalam waktu lama dengan santan dan aneka rempah.

Cita rasanya yang manis dan gurih menjadikan gudeg sebagai sajian yang sangat digemari baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.

Biasanya disajikan dengan nasi, ayam kampung, telur pindang, krecek (kulit sapi), dan sambal goreng, gudeg menawarkan perpaduan rasa yang unik dan kaya.

Di balik kelezatannya, gudeg juga menjadi simbol budaya dan tradisi Jawa yang kuat, mencerminkan kesabaran dan ketelatenan dalam proses memasaknya.

Di Yogyakarta sendiri, terdapat sejumlah tempat legendaris yang menyajikan gudeg dengan resep turun-temurun dan cita rasa otentik.

Beberapa di antaranya sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan tetap mempertahankan kualitas rasa meskipun zaman terus berubah.

Gudeg di tempat-tempat ini kerap diburu oleh wisatawan dari berbagai daerah, bahkan dijadikan oleh-oleh khas yang dikemas dalam besek atau kendil.

Keistimewaannya tidak hanya terletak pada rasa, tetapi juga pada suasana tradisional yang menyertai pengalaman bersantap, seolah membawa pengunjung menyelami kehangatan dan keramahan khas Yogyakarta.

9 Rekomendasi Gudeg di Jogja Terfavorit dan Legendaris, Bikin Nafsu Makan Meningkat!

Berikut 9 gudeg di Yogyakarta yang terfavorit dan legendaris, lengkap dengan kisaran harga, jam buka, dan lokasinya:

1. Gudeg Yu Djum

Gudeg Yu Djum adalah salah satu ikon kuliner legendaris dari Yogyakarta yang terkenal akan kelezatan dan konsistensi rasa sejak berdiri puluhan tahun lalu.

Gudeg ini merupakan gudeg kering, yaitu jenis gudeg dengan tekstur lebih pekat dan tahan lama, sangat cocok untuk oleh-oleh karena awet meski tanpa pengawet buatan.

Gudeg Yu Djum dibuat dari nangka muda pilihan yang dimasak dengan santan dan aneka rempah secara perlahan, hingga menghasilkan warna cokelat keemasan yang menggoda.

Menu pelengkapnya sangat lengkap: ada ayam kampung, telur pindang, krecek pedas, dan tahu atau tempe bacem.

Harga per porsi: Rp 25.000–60.000
Jam buka: 06.30–21.00 setiap hari (kecuali Sabtu)
Lokasi: Jl. Wijilan No. 167, Kraton, Kota Yogyakarta

2. Gudeg Permata (Bu Narti)

Gudeg Permata (Bu Narti) (source: Google Maps)

Gudeg Permata, akrab dikenal lewat sosok Bu Narti, adalah gudeg malam khas Jogja yang punya daya tarik tersendiri bagi penggemar kuliner larut malam.

Menu utamanya menyajikan gudeg klasik—nangka muda dimasak santan dengan rempah manis-gurih—dipadu telur pindang, tahu/tempe bacem, serta krecek.

Hidangan ini disajikan dalam porsi sederhana namun lengkap, cocok untuk mereka yang mencari kehangatan dan kenyamanan di tengah malam.

Sajian gudeg khas Bu Narti terasa sangat bersahaja, mempertahankan keaslian rasa tradisional tanpa embel-embel mewah.

Harga per porsi: sekitar Rp 14.000; lauk tambahan variatif hingga Rp 50.000
Jam buka: 20.00–02.00 (Minggu tutup)
Lokasi: Jl. Gajah Mada No. 2, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta

3. Gudeg Mercon Bu Tinah

Gudeg Mercon Bu Tinah (source: Google Maps)

Gudeg Mercon Bu Tinah adalah kuliner legendaris khas Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1992 dan dikenal karena cita rasanya yang pedas khas.

Berbeda dengan gudeg pada umumnya yang cenderung manis, Gudeg Mercon Bu Tinah menggabungkan rasa manis gurih dari gudeg nangka muda dengan sambal krecek super pedas yang menjadi ciri khasnya.

Sambal krecek ini menggunakan “ranjau cabai” yang membuat sensasi pedasnya meledak di mulut, serta dilengkapi dengan sayur lombok ijo yang menambah kelezatan pedasnya.

Gudeg ini tetap mempertahankan rasa otentik gudeg, namun dengan dominasi rasa pedas yang sangat menggoda lidah pecinta makanan pedas

Harga per porsi: sekitar Rp 25.000
Jam buka: 21.00–01.00 / 21.30–00.00
Lokasi: Jl. Asem Gede No. 8, Cokrodiningratan, Jetis, Jogja

4. Gudeg Pawon

Gudeg Pawon, yang dirintis oleh Ibu Prapto Widarso sejak tahun 1958, adalah salah satu gudeg legenda di Yogyakarta.

Pawon sendiri berarti dapur dalam bahasa Jawa.

Ini bermula ketika pembeli dilayani langsung di dapur rumah pemilik warung.

Awalnya, Ibu Prapto Widarso berjualan di Pasar Sentul mulai pukul 3 pagi.

Karena banyak pelanggan yang kemudian datang langsung ke rumahnya, pada tahun 2000, ia memutuskan untuk berjualan di rumahnya dan mengubah jam operasionalnya.

Harga per porsi: Rp 10.000–24.000
Jam buka: 21.30–00.00 (sekitar 2½ jam per malam)
Lokasi: Jl. Janturan UH/IV No. 36, Warungboto, Umbulharjo

5. Gudeg Sagan

Gudeg Sagan adalah salah satu kuliner legendaris khas Yogyakarta yang sangat populer di kalangan wisatawan maupun warga lokal.

Berlokasi di Jalan Prof. Dr. Ir. Herman Johannes No. 53, Depok, Sleman, Gudeg Sagan menawarkan gudeg basah dengan cita rasa manis, gurih, dan asin yang seimbang, sehingga cocok untuk lidah orang luar Yogyakarta yang tidak terlalu menyukai gudeg yang terlalu manis.

Keunikan lain dari Gudeg Sagan adalah penggunaan ayam kampung dan telur bebek sebagai lauk utama, serta tidak menggunakan MSG dalam proses pembuatannya.

Selain nasi, di sini juga tersedia menu bubur gudeg yang dipadukan dengan krecek dan berbagai lauk seperti tempe, tahu, sayap, paha, rempelo ati, hingga kepala ayam, sebuah sajian yang jarang ditemui di warung gudeg lain.

Harga per porsi: Rp 12.000–37.000
Jam buka: 08.00–21.00 (beberapa buka sampai tengah malam)
Lokasi: Jl. Prof. Herman Yohanes No. 53, Caturtunggal, Depok, Sleman

6. Gudeg Bu Tjitro (1925)

Gudeg Bu Tjitro (1925) (source: Google Maps)

Gudeg Bu Tjitro (1925) adalah salah satu ikon kuliner legendaris Yogyakarta yang telah berdiri sejak tahun 1925, dirintis oleh Bu Tjitro Sastrodiprodjo di Pasar Ngasem.

Gudeg ini terkenal karena mempertahankan resep tradisional turun-temurun yang menggunakan gula aren sebagai salah satu bahan utamanya, menghasilkan cita rasa otentik yang khas dan berbeda dari gudeg lainnya.

Seiring waktu, usaha ini berkembang dan kini dikelola oleh generasi keempat keluarga Bu Tjitro, menjadikannya salah satu pelestari kuliner tradisional yang konsisten menjaga kualitas dan rasa gudeg asli Yogyakarta.

Harga per porsi: Rp 35.000–50.000
Jam buka: 08.00–22.00
Lokasi: Jl. Janti No. 330, Banguntapan, Bantul, Jogja

7. Gudeg Mbok Mandeg

Gudeg Mbok Mandeg, atau dikenal juga sebagai Gudeg Basah Mbok Mandeg, merupakan salah satu destinasi kuliner gudeg yang cukup populer di Yogyakarta.

Lokasinya berada di Jalan Parangtritis Km 2,5 hingga Km 3, Mantrijeron, Yogyakarta, menjadikannya mudah diakses terutama bagi wisatawan yang menuju kawasan wisata Parangtritis.

Ciri khas utama dari Gudeg Mbok Mandeg adalah sajian gudeg basah dengan kuah santan kental (nyemek) yang gurih, berbeda dengan gudeg kering yang biasanya lebih manis dan bertekstur kering.

Rasa gurih dari areh (santan kental) dan pedas dari sambal krecek berpadu dengan tekstur lembut nangka muda (gori), menciptakan perpaduan rasa yang nikmat dan tidak terlalu dominan manis

Harga per porsi: mulai Rp 13.500
Jam buka: Senin–Jumat 08.00–22.00; Sabtu–Minggu 07.00–22.00
Lokasi: Jl. Parangtritis KM 2.5, Mantrijeron, Kota Yogyakarta

8. Gudeg Mbah Lindu

Gudeg Mbah Lindu adalah kuliner legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1940.

Mbah Lindu sendiri dikenal sebagai penjual gudeg tertua di Yogyakarta. Warung gudeg ini terletak di Jalan Sosrowijayan, Sosromenduran, Gedong Tengen, Jogja.

Meskipun Mbah Lindu telah meninggal dunia pada usia 100 tahun, usaha kulinernya tetap dilanjutkan oleh anaknya.

Harga per porsi: mulai Rp 15.000; paket kendil/besek: Rp 40.000–270.000
Jam buka: 05.30–11.00
Lokasi: Jl. Sosrowijayan No. 30, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta

9. Gudeg Ceker Sedep Raos

Gudeg Ceker Sedep Raos (source: Google Maps)

Gudeg Ceker Sedep Raos adalah rumah makan khas Jawa yang terkenal di Yogyakarta, berlokasi di Jl. Affandi No. 30, Soropadan, Condongcatur, Depok, Sleman.

Rumah makan ini mengusung menu andalan gudeg dengan variasi sajian yang menggugah selera, terutama gudeg yang dipadukan dengan ceker ayam sebagai pelengkap utama.

Gudeg Ceker Sedep Raos dikenal dengan cita rasa autentik khas Yogyakarta yang kaya rempah dan bumbu tradisional, sehingga menjadi favorit bagi pecinta kuliner lokal maupun wisatawan.

Warung ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 23.00 WIB, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati gudeg kapan saja