8 Wisata Candi Terbaik di Jogja, Wajib Kamu Kunjungi Saat Akhir Pekan!
HAIJOGJA.COM – Jogja dikenal sebagai salah satu destinasi budaya paling populer di Indonesia, dengan banyak peninggalan sejarah bernuansa religi yang masih terjaga hingga kini.
Wisata ini bukan hanya menampilkan keindahan arsitektur kuno yang megah, tetapi juga menyimpan kisah peradaban masa lampau yang sarat filosofi.
Para wisatawan bisa merasakan suasana sakral, sembari menikmati pemandangan alam sekitar yang memanjakan mata, terutama saat matahari terbit atau terbenam.
Selain daya tarik visual, tempat bersejarah ini juga sering menjadi lokasi kegiatan budaya, meditasi, hingga pertunjukan seni yang memperkaya pengalaman wisata.
Keunikan ukiran dan relief yang penuh makna membuat pengunjung dapat belajar sejarah sekaligus memahami nilai kehidupan dari karya para leluhur.
Dengan akses yang mudah dan fasilitas memadai, destinasi ini selalu menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menyelami jejak budaya Jawa.
8 Wisata Candi Terbaik di Jogja
Berikut delapan wisata candi terbaik di Jogja yang wajib kamu kunjungi, lengkap dengan informasi jam buka, tiket masuk, dan lokasi:
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu ikon pariwisata Jogja.
Dibangun sekitar abad ke-9, candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa perusak.
Itulah sebabnya, di area utama terdapat tiga candi besar yang masing-masing didedikasikan untuk ketiga dewa tersebut.
Arsitekturnya menjulang tinggi dengan ukiran relief yang menceritakan kisah Ramayana, membuatnya menjadi salah satu warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
Selain keindahan arsitektur, kawasan ini juga terkenal dengan pertunjukan Ramayana Ballet yang digelar di panggung terbuka dengan latar megah candi pada malam hari.
Pertunjukan ini memadukan seni tari, musik gamelan, dan drama yang menceritakan kisah klasik Ramayana.
Lokasinya berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, sekitar 17 km dari pusat kota Jogja, sehingga mudah dijangkau kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Kombinasi sejarah, seni, dan budaya menjadikan Candi Prambanan sebagai destinasi wajib bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
- Lokasi: Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY; sekitar 17 km timur kota Jogja, mudah diakses via Trans Jogja
- Jam Buka & Operasional: Operasional umum 06.30–17.00 WIB, zona halaman (Zone 1) buka 07.00–17.00 WIB. Loket tiket reguler beroperasi 08.00–17.15 WIB; tersedia paket khusus pagi (06.30–08.00 WIB)
- Tiket: Mulai dari sekitar Rp 15.000–30.000/orang
2. Candi Sewu
Candi Sewu adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua di Indonesia setelah Borobudur, yang berada di kawasan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Meski namanya “Sewu” berarti seribu, jumlah candi di kompleks ini sebenarnya hanya sekitar 249 bangunan.
Candi utama berdiri megah di tengah dengan tinggi mencapai 30 meter, dikelilingi ratusan candi perwara (pendamping) yang tersusun rapi, menciptakan pemandangan arkeologis yang menakjubkan.
Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, Candi Sewu merefleksikan perkembangan ajaran Buddha Mahayana pada masa itu.
Keunikan Candi Sewu terletak pada arsitekturnya yang lebih monumental dibandingkan candi Buddha lain di sekitarnya.
Relief dan ornamen pada dindingnya menggambarkan motif flora, fauna, hingga tokoh-tokoh dalam ajaran Buddha.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 800 meter dari Candi Prambanan, sehingga sering dikunjungi sekaligus dalam satu perjalanan wisata.
Suasana di sekitar Candi Sewu terasa lebih tenang dan sunyi, cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa sejarah sekaligus keindahan artistik masa lalu.
Karena keasriannya, kompleks ini juga kerap dijadikan tempat penelitian arkeologi, fotografi, hingga wisata edukasi.
- Lokasi: Jl. Raya Solo–Yogyakarta KM 16, Bugisan, Prambanan, Sleman
- Jam Buka: Setiap hari, pukul 06.00–17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp 40.000 untuk dewasa, Rp 20.000 untuk anak-anak.
3. Candi Sambisari
Candi Sambisari adalah sebuah candi Hindu yang unik karena berada sekitar enam meter di bawah permukaan tanah.
Candi ini terletak di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani saat mencangkul ladangnya.
Setelah dilakukan penggalian panjang, barulah terungkap kompleks candi yang terdiri dari satu candi utama dan tiga candi perwara di depannya.
Arsitektur candi ini menampilkan gaya khas abad ke-9 dengan ukiran sederhana namun tetap anggun.
Keistimewaan Candi Sambisari terletak pada posisi tenggelamnya yang membuat pengunjung serasa masuk ke dalam sebuah situs tersembunyi.
Dari atas permukaan tanah, wisatawan harus menuruni undakan untuk mencapai area candi, sehingga memberi pengalaman berbeda dibandingkan candi lain di Jogja.
Lingkungan di sekitarnya juga tertata rapi dengan taman hijau yang menambah keindahan suasana.
Selain sebagai destinasi wisata sejarah, Candi Sambisari juga menjadi lokasi favorit fotografi karena keunikan letaknya dan pemandangan yang instagramable.
- Lokasi: Jalan Candi Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman
- Jam Buka: Senin–Jumat 08.00–16.00 WIB; Sabtu–Minggu 07.00–17.00 WIB
- Tiket: Sekitar Rp 5.000/orang
4. Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah kompleks candi Buddha yang terletak di Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, tak jauh dari kawasan Candi Prambanan.
Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya dan Sri Kahulunan dari Wangsa Syailendra, Candi Plaosan sering dianggap sebagai simbol toleransi karena merupakan hasil perpaduan budaya Hindu dan Buddha.
Kompleks ini terdiri dari dua bagian utama, yakni Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, yang masing-masing memiliki candi utama, candi perwara, serta stupa kecil di sekitarnya.
Keindahan Candi Plaosan terletak pada relief-relief halus yang menghiasi dindingnya, menggambarkan tokoh-tokoh Buddha dan ornamen flora yang penuh detail.
Suasananya cenderung tenang dengan hamparan persawahan di sekelilingnya, sehingga cocok untuk menikmati wisata sejarah sambil merasakan ketenangan pedesaan.
Karena keunikan arsitekturnya, Candi Plaosan juga sering dijadikan latar untuk sesi foto, termasuk prewedding.
Saat sore hari, pemandangan sunset di sekitar candi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
- Lokasi: Jl. Candi Plaosan, Bugisan, Kec. Prambanan, Klaten, Jateng, cukup dekat dari Jogja
- Jam Buka: 08.00–17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp 5.000/orang
5. Candi Kalasan (Candi Tara)
Candi Kalasan, yang juga dikenal sebagai Candi Tara, adalah salah satu candi Buddha tertua di Yogyakarta.
Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi ini dipersembahkan untuk Dewi Tara, tokoh penting dalam ajaran Buddha Mahayana.
Lokasinya berada di Kalasan, Sleman, tepat di tepi jalan raya Yogyakarta–Solo sehingga sangat mudah dijangkau wisatawan.
Walaupun ukurannya tidak sebesar Borobudur atau Prambanan, Candi Kalasan memiliki keunikan arsitektur yang khas dengan batu andesit yang dipenuhi ukiran halus dan stupa di bagian atas.
Keistimewaan lain dari Candi Kalasan adalah penggunaan vajralepa, yaitu semacam lapisan perekat putih kuno yang berfungsi melindungi permukaan batu dari lumut dan kerusakan akibat cuaca.
Relief-relief di candi ini menggambarkan figur Buddha dan motif dekoratif yang indah, meski sebagian sudah mengalami pelapukan.
Lingkungan sekitar candi cukup asri dan sering dijadikan lokasi penelitian sejarah maupun kunjungan edukasi.
Dengan nuansa tenang dan arsitektur klasiknya, Candi Kalasan menghadirkan pesona spiritual sekaligus daya tarik budaya yang kuat bagi para pengunjung.
- Lokasi: Jl. Raya Yogyakarta–Solo, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta
- Jam Buka: 08.00–17.00 WIB
- Tiket: Rp 5.000/orang
6. Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko sebenarnya lebih tepat disebut sebagai kompleks keraton kuno daripada sekadar candi.
Berada di sebuah perbukitan setinggi ±196 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, situs ini menawarkan pemandangan yang spektakuler ke arah Candi Prambanan dan Gunung Merapi.
Dibangun sekitar abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra, kompleks ini terdiri atas gerbang monumental, gapura, pendopo, kolam, serta beberapa reruntuhan bangunan yang diyakini sebagai bagian dari istana atau tempat peristirahatan raja.
Daya tarik utama Ratu Boko adalah pemandangan matahari terbenam yang sangat memukau.
Dari area gerbang, pengunjung bisa menyaksikan sunset dengan latar langit oranye yang berpadu dengan siluet candi dan hamparan alam di bawahnya.
Suasana mistis sekaligus romantis membuatnya populer sebagai lokasi foto, prewedding, hingga tempat bersantai menjelang sore.
Selain itu, nilai sejarah dan misteri tentang fungsi kompleks ini masih terus diteliti, sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan yang gemar eksplorasi budaya dan arkeologi.
- Lokasi: Bokoharjo, Prambanan, Sleman—berdekatan dengan Candi Prambanan
- Jam Buka: 06.00–17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp 12.000–25.000/orang
7. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo adalah sebuah candi Buddha yang berlokasi di Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman.
Nama “Banyunibo” dalam bahasa Jawa berarti “air yang menetes”, merujuk pada sumber mata air kecil yang dulunya ada di sekitar kawasan candi.
Dibangun pada abad ke-9, candi ini berukuran relatif kecil dibandingkan kompleks candi lain di Jogja, namun menyimpan keunikan arsitektur dengan stupa di bagian atap dan relief sederhana pada dindingnya.
Suasana sekitarnya masih sangat alami karena dikelilingi persawahan hijau dan perbukitan.
Keunikan Candi Banyunibo di Jogja terletak pada suasananya yang tenang dan jauh dari keramaian.
Meski tidak sebesar Prambanan atau Borobudur, keasrian lingkungannya menjadikan candi ini cocok untuk wisata sejarah sambil menikmati keteduhan alam pedesaan.
Relief-relief yang masih tersisa memperlihatkan pengaruh Buddha Mahayana, meskipun beberapa bagian sudah mengalami kerusakan akibat usia.
Kini, selain menjadi destinasi wisata, Candi Banyunibo juga sering dikunjungi untuk kegiatan edukasi, penelitian arkeologi, maupun fotografi karena latarnya yang indah dan unik.
- Lokasi: Dusun Cepit, Sleman, Bokoharjo, Prambanan, Yogyakarta
- Jam Buka: 06.00–17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp 5.000/orang
8. Candi Sari
Candi Sari adalah candi Buddha yang terletak di Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Candi ini dibangun sekitar abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra dan berfungsi sebagai vihara atau tempat tinggal sekaligus belajar para biksu.
Hal ini terlihat dari adanya ruang-ruang di dalam bangunan candi yang diperkirakan digunakan untuk meditasi maupun kegiatan religius.
Secara arsitektural, Candi Sari di Jogja menampilkan bentuk persegi panjang dengan tiga lantai, dihiasi ukiran relief Buddha serta ornamen khas yang masih bisa dinikmati hingga kini.
Keistimewaan Candi Sari adalah konsepnya yang berbeda dari kebanyakan candi di Jogja, bukan hanya tempat peribadatan, tetapi juga pusat pembelajaran agama Buddha.
Lingkungan sekitarnya cukup asri, menjadikannya tempat yang nyaman untuk menikmati wisata sejarah sekaligus merasakan ketenangan.
Meski beberapa bagian bangunan sudah mengalami pemugaran, keindahan ukiran dan struktur aslinya masih terjaga.
Candi Sari kini sering menjadi tujuan wisata edukasi, penelitian, hingga fotografi karena menyimpan kisah penting tentang kehidupan spiritual masa lampau.
- Lokasi: Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
- Jam Buka: 08.00–17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp 5.000/orang