HAIJOGJA.COM — Makanan kerap menjadi jalan keluar untuk mengatasi permasalahan mood, termasuk setelah mendengar tau melihat kabar buruk.

Dalam beberapa waktu terakhir, pemberitaan media di Indonesia dipenuhi oleh kabar yang memicu kecemasan.

Bagaimana tidak, berbagai aksi demonstrasi berkepanjangan yang berubah menjadi laporan tentang kekerasan, penjarahan, hingga kasus pembunuhan bermunculan silih berganti.

Situasi ini tentu berdampak pada kesehatan mental masyarakat, menimbulkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan.

Ketika dihadapkan pada berita negatif secara terus-menerus, banyak orang mengalami tekanan emosional yang dapat memicu perubahan pola makan.

Bisa jadi, rasa cemas berlebihan bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi yang dikenal sebagai emotional eating.

Apa Itu Emotional Eating?

Emotional eating adalah kebiasaan mengonsumsi makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif seperti stres, cemas, atau sedih.

Biasanya, makanan yang dipilih adalah yang tinggi gula, lemak, dan garam, seperti makanan cepat saji, camilan manis, atau gorengan.

Meski dapat memberikan kenyamanan sesaat, kebiasaan ini perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, hingga gangguan pencernaan.

Sebaliknya, ada pula orang yang justru kehilangan nafsu makan saat stres, yang bisa berdampak buruk pada asupan gizi harian mereka.

Untuk itu, penting menjaga pola makan seimbang dengan asupan gizi yang cukup, terutama saat tubuh dan pikiran sedang tertekan.

Konsumsi makanan yang tepat tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga berperan penting dalam memperbaiki suasana hati.

7 Makanan Pereda Stres

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang dianjurkan oleh ahli gizi untuk membantu memperbaiki mood setelah terpapar kabar buruk di media.

1. Bubuk Cokelat Murni

Cokelat, terutama yang murni dan tanpa tambahan gula atau lemak, dikenal dapat meningkatkan mood.

Kandungan senyawa dalam cokelat seperti theobromine dan phenylethylamine dapat merangsang produksi hormon serotonin dan endorfin, yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan tenang.

Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa menyeduh bubuk cokelat murni dengan air panas.

Meskipun tanpa tambahan gula, minuman ini tetap memiliki rasa yang nikmat dan menenangkan.

Cukup konsumsi satu cangkir per hari untuk membantu meningkatkan suasana hati.

2. Teh Hijau

Teh hijau juga menjadi pilihan minuman yang baik untuk meredakan stres.

Kandungan L-theanine, sejenis asam amino dalam teh hijau, terbukti dapat meningkatkan kadar serotonin dan dopamin dalam otak, dua hormon yang berperan penting dalam mengatur mood.

Tak hanya itu, teh hijau juga kaya akan antioksidan seperti polifenol, yang berfungsi menurunkan kadar hormon stres kortisol.

Mengonsumsi satu cangkir teh hijau setiap hari dapat membantu meredakan ketegangan dan membuat tubuh lebih rileks.

3. Yogurt

Yogurt merupakan sumber probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Saat tubuh sedang stres, sistem pencernaan sering kali ikut terganggu.

Probiotik dalam yogurt membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang juga memiliki hubungan erat dengan kondisi mental dan emosional seseorang.

Disarankan untuk konsumsi yogurt satu cup per hari.

Selain membantu penyerapan nutrisi secara optimal, yogurt juga berperan dalam menjaga keseimbangan gizi, terutama saat tubuh sedang menghadapi tekanan emosional.

4. Sayuran Hijau

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kale merupakan sumber folat, magnesium, serta vitamin B kompleks yang penting untuk kesehatan otak.

Nutrisi-nutrisi ini berperan dalam produksi hormon serotonin dan dopamin, yang membantu mengatur mood dan mengurangi gejala kecemasan.

Sayuran sebaiknya dikonsumsi dalam setiap kali makan utama untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian.

Kombinasikan dengan sumber protein dan karbohidrat kompleks untuk hasil yang lebih maksimal.

5. Buah Pisang

Pisang dikenal sebagai buah yang kaya akan vitamin B6, potasium, dan tryptophan, yaitu senyawa yang dapat membantu tubuh memproduksi serotonin.

Konsumsi pisang secara rutin dapat membantu memperbaiki suasana hati dan memberikan energi tambahan, terutama saat merasa lelah secara emosional.

6. Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian

Sumber makanan ini mengandung asam lemak omega-3, protein, dan magnesium yang dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan memperbaiki fungsi otak.

Beberapa contoh yang disarankan adalah kacang almond, kenari, chia seed, dan biji bunga matahari.

Kacang dan biji-bijian dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat di antara waktu makan, tanpa tambahan gula atau garam berlebih.

7. Ikan Laut

Konsumsi protein hewani, seperti ikan laut, sangat disarankan ketika tubuh mengalami stres atau kecemasan.

Ikan laut seperti tuna, sarden, dan salmon merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam lemak omega-3, yang diketahui berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan stabilitas suasana hati.

Omega-3 membantu menurunkan peradangan dalam tubuh dan mendukung produksi hormon yang berkaitan dengan rasa tenang dan kebahagiaan.

Selain tinggi protein yang dibutuhkan untuk regenerasi sel tubuh, ikan laut juga membantu menstabilkan emosi secara alami.

Tips Tambahan Saat Stres

Selain memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan juga wajib diterapkan dalam jangka panjang.

Beberapa hal yang penting untuk dilakukan saat stres antara lain:

  • Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol karena bisa memicu kecemasan.
  • Memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam.
  • Meluangkan waktu untuk berolahraga secara rutin, terutama di tempat yang nyaman dan bebas gangguan.

Tak kalah penting, usahakan untuk membatasi paparan terhadap berita negatif secara terus-menerus.

Jika perlu, ambil waktu untuk detoks media sosial dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih positif dan menenangkan.