HAIJOGJA.COM – Selain sebagai provinsi tertua kedua setelah jawa timur, Yogyakarta juga mempunyai status keistimewaan dan otonomi daerah khusus.

Hal ini juga telah disahkan oleh pemerintah indonesia melalui Undang-undang No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Disebut sebagai provinsi yang istimewa

Nah Berikut beberapa kestimewaan Yogyakarta yang belum banyak orang ketahui:

1. Yogyakarta Dimpimpin Oleh Sultan

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamangkubono X
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X

Seluruh wilayah yang setara dengan tingkat provinsi di Indonesia dikepalai oleh seorang gubernur. Namun, Hal ini berbeda di Yogyakarta di mana kepemimpinan dilakukan oleh Sultan tanpa melalui proses pemilihan umum (pilkada).

Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki sistem pemerintahan sendiri yang disebut Zelfbestuurlandschappen (Daerah Swapraja). Dalam konteks ini, terdapat dua entitas yaitu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman.

Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755.

Sementara itu, Kadipaten Pakualaman didirikan oleh Pangeran Notokusumo, yang merupakan saudara dari Sultan Hamengku Buwono II, dan memegang gelar Adipati Paku Alam I pada tahun 1813.

Setelah Indonesia merdeka, Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan bahwa wilayah Kasultanan dan wilayah Pakualaman bergabung dengan Republik Indonesia.

Inilah sebabnya gubernur yang memimpin adalah Sultan Yogyakarta yang bertahta, sementara wakil gubernurnya adalah Pangeran Paku Alam yang bertahta. Hal ini memang menjadi tradisi dan sesuai UU 13/2012 tentang keistimewaan Yogyakarta.

2. Kota Pelajar

Univeritas Gajah Mada UGM
Univeritas Gajah Mada UGM

Sekitar 137 institusi pendidikan tinggi yang tersebar luas, mencakup universitas, politeknik, sekolah tinggi, dan akademi. Salah satu institusi pendidikan tinggi negeri yang menjadi simbol kota ini adalah Universitas Gadjah Mada (UGM).

Mayoritas institusi pendidikan tinggi di wilayah ini menonjolkan bangunan-bangunan yang mengesankan, menjamin kualitas pendidikan, dan memiliki akreditasi yang baik.

Oleh karena itu, banyak siswa dari berbagai kota di Indonesia memilih kota ini sebagai destinasi utama untuk mengejar ilmu.

Julukan “Kota Pelajar” melekat erat karena sejarahnya yang signifikan dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Di kota ini, Ki Hadjar Dewantara, yang diakui sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, mendirikan perguruan Taman Siswa yang memiliki peran berarti dalam menggalang dunia pendidikan.

3. Kota Tujuan Wisata

wisata jogja candi prambanan
Wisata Jogja Candi Prambanan

Yogyakarta dikenal sebagai destinasi wisata yang selalu mengundang para wisatawan untuk datang berkunjung. Hampir semua jenis wisata dapat ditemukan di Yogyakarta, mulai dari wisata bersejarah, alam, budaya, hingga kuliner.

Beberapa tempat Wisata yang menjadi favorit adalah Keraton Yogyakarta, Gunung Merapi, Gua Pindul, Pantai Parangtritis, Pantai Indrayanti, dan masih banyak lagi.

Wisata seni dan budaya menjadi ciri khas kota ini, termasuk seni membatik, festival sekaten, pertunjukan sendratari Ramayana, dan pertunjukan wayang kulit.

Tidak ketinggalan, kelezatan gudeg dan beragam penganan khas Yogyakarta juga dapat dinikmati saat menjelajahi Wisata Kuliner.

4. Kota Seni dan Budaya

Pertunjukan Senin Budaya Wayang Orang / Ketoprak
Pertunjukan Senin Budaya Wayang Orang / Ketoprak

Walaupun telah terjadi banyak proses modernisasi di kota ini, Yogyakarta tetap kokoh mempertahankan identitasnya dan terus mewariskan budayanya dari generasi ke generasi.

Keistimewaan utama Yogyakarta masih kuat dan teguh dalam memelihara adat istiadat serta Budaya Jawa.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih menjadi bukti nyata kelestarian ini. Sultan sebagai pemimpin kerajaan terus menjaga dan melindungi rakyatnya, sementara ritual seperti Grebek Maulud atau Sekaten terus diadakan secara berkala setiap tahunnya, bersama dengan banyak lagi kegiatan dan tradisi lain.

Hal yang serupa juga terjadi di ranah seni. Seni seolah-olah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut kehidupan Yogyakarta.

Berbagai jenis seni tumbuh dan berkembang subur di kota ini, dari seni tradisional warisan nenek moyang hingga seni modern. Banyak seniman dan musisi terbaik dan terkenal di negara ini berasal dari Yogyakarta.

Beberapa contoh meliputi Bagong Kussudiardja, seorang koreografer dan pelukis; Garin Nugroho, seorang sutradara dan produser film; Djaduk Ferianto, yang fokus pada eksplorasi musik tradisional; dan masih banyak lainnya.

5. Biaya Hidup Murah

Angkirgan Yogyakarta
Angkirgan Yogyakarta

Tidak dapat disangkal bahwa biaya hidup di kota ini sangat terjangkau. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta dikenal sebagai kota di Indonesia dengan biaya hidup paling mahal.

Sebaliknya, berdasarkan informasi dari BPS, Yogyakarta masuk dalam lima besar kota dengan biaya hidup yang sangat terjangkau.

Di sini kamu masih bisa makan nasi gudeg komplit atau nasi gule kambing dengan harga di bawah Rp10 ribu, serta angkringan dan warung burjo murah meriah yang buka 24 jam bertebaran di setiap sudut kota.

Inilah salah satu keistimewaan kota ini, yang bikin hidup terasa lebih mudah dan nikmat. Biaya hidupnya yang ramah bagi semua orang tentu saja membuat kota ini makin nyaman untuk ditinggali. Katanya sih “urip neng Jogja iku ayem”.

6. Pernah Menjadi Ibu Kota Indonesia

Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta

Yogyakarta pernah menjadi Ibu Kota Indonesia tepatnya Pada tanggal 4 Januari 1946, ketika Jakarta diduduki oleh Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA), hal ini mengakibatkan perpindahan ibu kota negara ke Yogyakarta. Situasi ini berlangsung hingga tahun 1950, sebelum akhirnya ibu kota kembali dipindahkan ke Jakarta.

7. Yogyakarta Mempunyai Istana Presiden

Istana Kepresidanan Yogyakarta
Istana Kepresidanan Yogyakarta

Ketika Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia, Gedung Agung Yogyakarta menjadi tempat kediaman resmi Presiden Soekarno dan keluarganya. Sementara itu, Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang saat ini dihuni oleh Korem 072/Pamungkas.

Gedung Agung Yogyakarta terletak di Jl. Ahmad Yani Yogyakarta, yang juga mencakup area sekitar kawasan Malioboro. Bangunan ini terletak tepat di depan Benteng Vredeburg Yogyakarta dan tidak terlalu jauh dari Titik Nol Km Jogja.

Memang banyak hal yang membuat Yogyakarta pantas menyandang daerah istimewa. Bukan hanya wisatanya tapi juga budaya dan kehidupan masyarakatnya.