6 Fakta Mengejutkan di Balik Video Viral Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Lepas Masker oleh Keluarga Pasien
HAIJOGJA.COM – Sebuah video memperlihatkan momen tak menyenangkan di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, tengah menjadi sorotan warganet.
Dalam rekaman berdurasi 41 detik itu, seorang dokter diperlakukan tidak pantas oleh keluarga pasien di ruang perawatan.
Terlihat dua pria yang diduga kerabat pasien mendesak sang dokter untuk melepas masker sambil berbicara dengan nada tinggi.
Dokter menolak secara sopan karena aturan rumah sakit (SOP) memang mengharuskan penggunaan masker.
Namun, situasi memanas ketika salah satu pria memegang bagian belakang leher dokter dan berusaha memaksanya melepas masker.
Selain mempertanyakan identitas sang dokter, mereka juga menuntut penjelasan soal kondisi pasien yang disebut sebagai ibu mereka.
Salah satu pria bahkan mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang dianggap lambat, meski mereka sudah menyewa ruang VVIP.
Ia mengaku kesal karena setiap hari hanya diminta menunggu hasil dahak dan rontgen.
Meski sang dokter sudah berusaha memberikan penjelasan medis, nada suara keluarga pasien tetap meninggi, menuntut pelayanan lebih cepat.
Aksi tersebut memicu perdebatan di media sosial.
Sebagian warganet mengecamnya sebagai pelecehan terhadap tenaga kesehatan, sementara lainnya menyoroti dugaan pelayanan rumah sakit yang kurang maksimal.
Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, membenarkan insiden tersebut.
Ia mengatakan dokter yang terekam adalah spesialis ginjal yang dikenal sabar.
“Benar itu dokter spesialis ginjal. Di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar,” ujarnya, Rabu (13/8/2025), dikutip dari Suara
Pihak rumah sakit berencana menggelar rapat internal untuk mengungkap kronologi dan motif di balik peristiwa ini.
6 Fakta kejadian dari video viral Dokter RSUD Sekayu dipaksa lepas masker
Berikut ini fakta-fakta mengejutkan yang perlu kamu tahu!
1. Kejadian di RSUD Sekayu Musi Banyuasin
Insiden ini berlangsung di RSUD Sekayu, rumah sakit rujukan utama di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sebagai rumah sakit pemerintah, RSUD Sekayu melayani pasien dari berbagai daerah dengan berbagai kelas perawatan, termasuk ruang VVIP.
Kejadian tersebut terjadi di dalam salah satu ruang perawatan, membuat situasinya cukup sensitif karena melibatkan pasien dan tenaga medis yang tengah bertugas.
2. Dokter Dipaksa Lepas Masker
Video berdurasi 41 detik menangkap momen saat dua pria, diduga keluarga pasien, mendekati seorang dokter di RSUD Sekayu dan meminta dengan nada tinggi agar ia melepas masker.
Permintaan ini memicu ketegangan dan akhirnya video tersebut viral di media sosial, menimbulkan perbincangan luas tentang bagaimana seharusnya perlakuan terhadap tenaga medis.
3. Keluarga Pegang Leher Dokter
Bagian yang paling mengejutkan publik adalah saat salah satu pria terlihat memegang bagian belakang leher dokter dan mencoba memaksa dokter melepas masker.
Aksi ini dianggap sebagai intimidasi dan bentuk pelecehan terhadap tenaga kesehatan.
Padahal, memakai masker adalah aturan penting di rumah sakit untuk menjaga keamanan pasien dan staf medis, terutama di ruang perawatan yang rentan.
4. Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan Ruang VVIP
Dalam video, salah satu pria mengeluhkan lambatnya pelayanan di rumah sakit, meskipun mereka sudah menyewa ruang VVIP.
Ia merasa penanganan terhadap ibunya, seperti menunggu hasil rontgen dan pemeriksaan dahak, terlalu lama.
Keluhan ini jadi pemicu emosi mereka, walaupun cara mereka menyampaikannya dinilai kurang tepat oleh banyak orang.
5. Dokter Spesialis Ginjal
Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, mengungkapkan dokter yang ada di video itu adalah spesialis ginjal yang dikenal sabar dan profesional dalam melayani pasien serta keluarganya.
Meskipun mendapat perlakuan tidak menyenangkan, dokter tersebut tetap berusaha menjelaskan prosedur medis sesuai standar yang berlaku di rumah sakit.
6. Dibahas Rumah Sakit
Pihak RSUD Sekayu berencana mengadakan rapat internal untuk mengulas kejadian ini secara menyeluruh, termasuk kronologi dan alasan di balik insiden tersebut.
Hasil dari pertemuan itu akan menentukan langkah berikutnya, baik soal mediasi dengan keluarga pasien maupun kemungkinan tindakan hukum.
Rumah sakit juga mengimbau masyarakat untuk menunggu informasi resmi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa memperburuk situasi.