24 Daftar Situs Warisan Alam Budaya Jogja yang Diakui Geopark Nasional: 15 Geosite, 5 Biosite dan 4 Cultural Site
HAIJOGJA.COM – Ada sebanyak 24 lokasi yang merupakan bagian dari warisan alam dan budaya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah resmi diakui sebagai Geopark Nasional Jogja.
Tentunya pengakuan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang secara simbolis diserahkan kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam acara yang digelar di Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada Selasa, 29 Juli 2025.
Berikut ini daftar situs warisan alam bdaya Jogja yang ditetapkan jadi Geopark
Daftar Situs Warisan Alam Budaya Jogja di Tetapkan Jadi Geopark
15 Geosite
- Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo;
- Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari;
- Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang;
- Goa Kiskendo;
- Mangan Kliripan-Karangsari;
- Kompleks Perbukitan Intrusi Godean;
- Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem;
- Aliran Piroklastik Bakalan.
- Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo;
- Rayapan Tanah Ngelepen;
- Lava Bantal Berbah;
- Batugamping Eosen;
- Sesar Opak Bukit Mengger;
- Lava Purba Mangunan; dan
- Gumuk Pasir Parangtritis.
Berikut ulasan singkat dari 15 geosite:
Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil Suroloyo
Tahukah kamu apa itu Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo?
Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo merupakan jejak nyata dari “Masa Kejayaan Gunungapi Purba” serta menjadi saksi bisu atas aktivitas letusan gunungapi di masa lampau.
Lokasi geologi ini juga menyuguhkan pemandangan yang jarang ditemui.
Selain itu, Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo berfungsi sebagai laboratorium alam untuk studi vulkanologi dan petrologi.
Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari
Perbukitan ini berada di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (koordinat sekitar 7°39′29,9″ LS & 110°8′55,6″ BT).
Akses menuju lokasi paling mudah lewat Jalan Nanggulan‑Mendut (Kapanewon Kalibawang).
Dari Kota Yogyakarta, perjalanan sejauh ±38 km melalui Jalan Godean dilanjutkan menuju Daratan, Samigaluh, dan Puncak Widosari sesuai petunjuk arah.
Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang
Nah, kemudian ada Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang.
Ini merupakan formasi geologi berumur Eosen yang terletak di wilayah Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.
Formasi ini juga terdiri dari batuan sedimen laut seperti serpih, batupasir, dan napal, yang menyimpan jejak kehidupan purba berupa fosil-fosil laut.
Keberadaan formasi ini pun menjadi bukti adanya laut dangkal pada masa Eosen serta penting untuk studi geologi, paleontologi, dan sejarah evolusi lingkungan di kawasan tersebut.
Goa Kiskendo
Geosite lainnya yaitu ada Goa Kiskendo.
Goa Kiskendo adalah gua karst yang berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl di Pegunungan Menoreh, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Secara administratif letaknya sekitar 38 km dari Yogyakarta dan 21 km dari Wates, dengan akses jalan beraspal yang dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
Mangan Kliripan-Karangsari
Kemudian ada Situs Mangan Kliripan‑Karangsari terletak di Pedukuhan Kliripan (Kalurahan Hargorejo dan Hargowilis, Kecamatan Kokap) serta Kalurahan Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta (koordinat ± 7° 51′ 33.6″ LS, 110° 6′ 57.7″ BT).
Bekas tambang mangan yang telah aktif sejak zaman kolonial Belanda (mulai sekitar tahun 1894) dan diteruskan hingga setelah kemerdekaan.
Tambang ini menghasilkan puluhan ton mangan per bulan sampai akhirnya berakhir karena terhambat air dalam terowongan tambang
Kompleks Perbukitan Intrusi Godean
Lalu da Kompleks Perbukitan Intrusi Godean.
Terletak di Kabupaten Sleman, DIY (koordinat sekitar 7°44′–7°46′ LS, 110°16′ BT), kompleks ini mencakup tiga bentang sisa intrusi purba yaitu ada Gunung Berjo, Gunung Buthak (dua di Sidoluhur, Kapanewon Godean), dan Bukit Pandawa (Sidorejo, Godean).
Akses cukup mudah via jalan Godean Km 8–10 lalu masuk sekitar 1–2 km ke utara, bisa menggunakan motor atau mobil
Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem
Selanjutnya yaitu da Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem.
Kompleks ini berada di Dusun Turgo dan Plawangan, Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (koordinat 7°35′ S, 110°25′ BT).
Akses mudah via Jalan Monjali ke utara untuk menuju Bukit Turgo, dan melalui Jalan Kaliurang menuju Bukit Plawangan
Aliran Piroklastik Bakalan
Berikutnya ada Aliran Piroklasik Bakalan.
Terletak di Dusun Bakalan, Kalurahan Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY (koordinat sekitar 7°39′ LS, 110°27′ BT).
Berjarak sekitar 12 km dari puncak Gunung Merapi dan mudah dijangkau kendaraan roda dua maupun empat melalui Jalan Pakem–Kalasan menuju Dusun Bakalan.
Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo
Kemudian ada Tebing Breksi yang terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (koordinat ± 7°46′54″ LS, 110°30′15″ BT).
Jaraknya sekitar 18 km dari Kota Yogyakarta, mudah dicapai kendaraan roda dua maupun empat via rute Candi Prambanan–Piyungan lalu belok ke Sambirejo.
Akses jalan beraspal dan bisa dilalui mobil hingga lokasi bukit breksi.
Rayapan Tanah Ngelepen
Nah, ada juga Rayapan Tanah Ngelepen yang terletak di Dusun Ngelepen, Kalurahan Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (koordinat sekitar 7°49′5,5″ LS, 110°30′22,4″ BT).
Jaraknya sekitar 18 km dari Kota Yogyakarta, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat mengikuti jalur menuju Kampung Teletubbies Ngelepen.
Lava Bantal Berbah
Berikutnya ada Geosite Lava Bantal Berbah yang terletak di Jalan Berbah‑Prambanan, Desa Kalitirto (perbatasan Jogotirto–Kalitirto), Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, DIY, sekitar 25–30 km ke arah timur dari pusat Kota Yogyakarta (~30 menit perjalanan).
Akses mudah dengan kendaraan roda dua maupun empat melalui jalur Jalan Janti → Blok‑O → Jalan Berbah–Prambanan
Batugamping Eosen
Batugamping Eosen adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk pada zaman Eosen (sekitar 56 hingga 34 juta tahun yang lalu), berasal dari proses pengendapan kalsium karbonat (CaCO₃), terutama dari sisa-sisa organisme laut seperti foraminifera, koral, dan alga.
Di wilayah Kulon Progo dan Gunungkidul, Batugamping Eosen sering ditemukan sebagai bagian dari Formasi Nanggulan atau Formasi Wonosari, yang merupakan catatan geologi penting terkait dengan lingkungan laut purba di Pulau Jawa bagian selatan.
Sesar Opak Bukit Mengger
Geosite selanjutnya yaitu ada Sesar Opak Bukit Mengger yang terletak di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DIY (koordinat sekitar 7°53′32″ LS, 110°23′44″ BT), sekitar 15 km dari Kota Yogyakarta, bisa dicapai dengan motor atau mobil melalui Jalan Imogiri Barat hingga kompleks perumahan Pemda.
Lava Purba Mangunan
Berikunya ada Lava Purba Mangunan yang erletak di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY, di dalam kawasan Hutan Pinus Mangunan, sekitar 23 km dari pusat Kota Yogyakarta (koordinat: 7°55′46,1″ LS, 110°25′47,2″ BT).
Gumuk Pasir Parangtritis
Geosite yang terakhir yaitu ada Gumuk Pasir Parangtritis
Gumuk pasir ini terbentuk dari material dari Gunung Merapi yang diangkut oleh aliran sungai Kali Opak dan Kali Progo menuju pantai, kemudian tersebar dan dibentuk oleh gelombang laut dan angin tenggara yang konsisten untuk membentuk tipe barchan (bulan sabit).
Kawasan ini merupakan fitur geologi modern yang masih aktif, memadukan proses sungai, gelombang, dan angin yang membentuk bentang alam lanskap pasir khas di daerah tropis
5 Situs Biosite
- Taman Nasional Gunung Merapi-Segmen Sleman;
- Taman Wisata Alam Batu Gamping;
- Cagar Alam Batu Gamping;
- Cagar Alam Imogiri; dan
- Suaka Margasatwa Sermo
4 Cultural Site
- Situs Keragaman Budaya Berwujud (Tangible Cultural Site), terdiri atas Kawasan Cagar Budaya Kraton; serta Kawasan Cagar Budaya Pakualaman.
- Situs Keragaman Budaya Tidak Berwujud (Intangible Cultural Site), terdiri atas Labuhan Merapi; dan Labuhan Parangkusumo.