21 Ribu KPM di Jogja Terima Bantuan Beras, Begini Kata Wali Kota!
HAIJOGJA.COM – Dalam rangka menyalurkan bantuan beras kepada lebih dari 21 ribu warga Kota Yogyakarta, Wali Kota Hasto Wardoyo menyampaikan imbauan agar masyarakat mulai mengganti konsumsi nasi dengan alternatif pangan lain beberapa kali dalam sepekan.
Bantuan beras ini merupakan bagian dari program Badan Pangan Nasional yang disalurkan melalui Perum Bulog untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya bagi keluarga kurang mampu.
Selain pembagian bantuan, Hasto juga menekankan pentingnya hidup sehat melalui pola makan yang lebih baik.
“Untuk makanan pokok kita bisa coba selingi dengan yang lain, tidak harus nasi, bisa singkong atau jagung yang kadar glutamiknya lebih rendah dari beras. Terlalu banyak glutamik bisa memicu penyakit diabetes. Sampai hari ini ada 11 ribu penderita diabetes di Kota Yogya,” katanya, Jumat (18/7/2025), dilansir dari Kompas.
Ia mengajak masyarakat mengurangi konsumsi nasi dan sesekali menggantinya dengan bahan pangan seperti singkong atau jagung yang memiliki kandungan glutamik lebih rendah.
Menurutnya, kandungan glutamik tinggi pada nasi bisa memicu diabetes, yang saat ini diderita oleh sekitar 11 ribu warga Yogya.
Mendukung Pemulihan Ekonomi
Selain menyampaikan edukasi kesehatan, Hasto juga mengapresiasi bantuan beras yang dinilainya sangat mendukung pemulihan ekonomi warga prasejahtera.
Ia berharap distribusi bantuan tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi penerimanya.
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati, menjelaskan bahwa setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan total 20 kilogram beras, mencakup alokasi untuk bulan Juni dan Juli.
“Untuk Kota Yogyakarta ada 21.064 penerima, karena ini alokasinya untuk dua bulan sekaligus, masing-masing mendapat 20 kilogram. Jumlah penerima turun 6.100 dibandingkan tahun lalu, karena ada penyesuaian dan pembaruan dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” jelasnya.
Jumlah penerima tahun ini berkurang sekitar 6.100 dibanding sebelumnya karena pembaruan data dari DTSEN.
Ninik menambahkan bahwa data penerima berasal langsung dari pemerintah pusat, dan tugas Perum Bulog adalah mendistribusikan bantuan tersebut secara langsung kepada warga melalui kerja sama dengan Pemkot dan wilayah setempat.
Membantu Kebutuhan Keluarga
Sementara itu, seorang penerima bantuan asal Kelurahan Gunungketur, Bagas Wiranto (69), menyambut baik bantuan beras yang ia terima.
Ia mengaku bantuan tersebut sangat membantu kebutuhan keluarga selama satu bulan dan berharap program serupa terus berlanjut.
“Sangat membantu ya, ini bisa mencukupi kebutuhan beras sampai satu bulan untuk 3 anggota keluarga saya. Terakhir dapat bantuan beras memang sudah lama, itu tahun lalu, semoga bisa berlanjut,” katanya.